nusakini.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengingatkan supaya produksi pajale (padi, jagung dan kedelai) dikejar terus karena hingga akhir tahun ini ada penampakan yang sangat menguntungkan.

“Ada tanda-tanda positif karena impor kita turun kurang lebih 47 persen. Kami harap mereka mengejar lagi produksi di bulan Agustus, September, Oktober dan akhir tahun ini, karena ada momentum yang bagus yaitu lanina yang sangat menguntungkan,” kata Amran Sulaiman di Kantor Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan, Jakarta, Kamis (28/7/2016). 

• Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran
• KTNA Sebut Bulog Ogah Serap Gabah Petani, Tapi Semangat Impor, Ada Apa?
• Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar
• Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada
• Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Amran pun meminta supaya kebutuhan per bulan dihitung dengan baik dan diikuti sampai ke lapangan agar produksi ini jangan lagi defisit sampai akhir tahun. 

Sementara di luar target pertambahan luas tanam tanaman jagung, lanjut Amran, ada tambahan lagi sekitar 700.000 hektar. “Yang dulu kan 1 juta hektar lebih, sekarang berarti 2 juta hektar,” papar Amran. 

Sedangkan untuk tanaman padi, pihaknya akan berusaha untuk meningkatkan produskinya. Yang terpenting, lanjutnya adalah ada pertambahan tanam di bulan Agustus, September dan Oktober. 

Oleh karena itu, ia berharap agar tambah tanam tidak di bawah 1 juta hektar. “Artinya apa, kalau tidak di bawah 1 juta hektar, itu nanti bulan Desember, Januari, Februari, itu tidak bulan paceklik,” ujarnya.(p/mk)